(written by Inna Abrogena)
Mitos: Hanya veteran perang yang dapat menderita PTSD
Ada beberapa kesalahpahaman mengenai PTSD dan gejalanya. Dengan belajar lebih banyak tentang PTSD dan memahaminya lebih lanjut, hal tersebut dapat membantu Anda mengatasi PTSD dengan lebih baik atau mendukung orang lain yang mengalami PTSD.
Ada beberapa kesalahpahaman mengenai PTSD dan gejalanya. Dengan belajar lebih banyak tentang PTSD dan memahaminya lebih lanjut, hal tersebut dapat membantu Anda mengatasi PTSD dengan lebih baik atau mendukung orang lain yang mengalami PTSD.
Mitos: PTSD berkembang karena kelemahan seseorang
PTSD tidak berhubungan dengan kelemahan dan berkembangnya gejala PTSD tidak berarti seseorang yang mengalaminya memiliki suatu kekurangan. PTSD adalah respons normal terhadap peristiwa traumatis yang mengancam nyawa. Ini merupakan suatu cara bagi otak untuk melindungi diri dari ancaman dan bahaya lainnya, dan mereka tidak dapat memilih atau mengendalikan genjala yang muncul.
Seperti penyakit mental lainnya, PTSD berkembang karena faktor-faktor lingkungan, sosial, atau biologis yang berbeda. Beberapa orang lebih berisiko mengalami PTSD, termasuk orang yang pernah mengalami trauma di masa kecil, trauma berulang, dan lebih banyak peristiwa kehidupan yang negatif (misalnya, perceraian, masalah pekerjaan), orang dengan kecemasan (anxiety) atau depresi, harga diri rendah, dan dukungan sosial yang kurang, serta orang yang tinggal atau bekerja di lingkungan berisiko tinggi dan/atau penuh stress.
Kondisi-kondisi tersebut biasanya diluar kontrol atau pilihan seseorang dan dapat mengurangi kemampuan mereka untuk mengahadapi kesulitan, sehingga dapat memperkuat efek trauma yang dialami dan berkembang menjadi PTSD.
Mitos: PTSD selalu berkembang setelah peristiwa traumatis
PTSD dapat berkembang langsung setelah mengalami peristiwa traumatis, tetapi dapat juga berkembang beberapa bulan atau tahun setelah peristiwa traumatis tersebut. Gejalanya dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun dan seringkali datang dan pergi.
Mitos: PTSD dapat sembuh dengan sendirinya
Orang yang menderita PTSD mungkin akan mengalami kesulitan atau seringkali menghindari topik pembicaraan mengenai perisitiwa traumatis yang dialami, hingga sungkan mencari bantuan yang akhirnya juga tidak mendapatkan pengobatan. Tergantung dari banyaknya faktor, jenis trauma yang dialami, riwayat trauma, kondisi kesehatan mental, dan faktor pribadi lainnya, gejala-gejala PTSD dapat berkurang seiring waktu, namun tidak demikian halnya bagi setiap orang.
Mencari bantuan dan pengobatan dari tenaga profesional dapat membantu orang tersebut memperbaiki gejalanya dengan lebih cepat. Bantuan profesional dapat membantu orang tersebut kembali ke kehidupan sehari-hari yang normal dan mengalami lebih sedikit gejala di masa depan.
Mitos: Orang dengan PTSD berbahaya atau cenderung melakukan kekerasan
Orang dengan PTSD biasanya merupakan korban kekerasan atau mengalami peristiwa yang mengancam nyawa mereka. Mereka mungkin akan mudah terkejut dan cenderung mengalami kesusahan karena gejala yang dialaminya, tetapi jarang sekali mereka akan menjadi orang yang melakukan kekerasan. Dalam beberapa film, orang dengan PTSD digambarkan sebagai orang yang kasar, tetapi kasus tersebut bukanlah hal yang umum dan hanya membuat kesalahpahaman. Perilaku kekerasan bukanlah gejala dari PTSD.